PAUS138 – Rahasia Panjang Umur Marhamah, Jemaah Haji Berusia 104 Tahun Asal Pamekasan

Nenek Marhamah saat melipat mukena yang akan dia bawa ke tanah suci Mekah tahun ini.

Lihat Foto

Pamekasan, Jawa Timur, masih memiliki kebugaran dan semangat tinggi untuk berangkat ke Tanah Suci di usianya yang sudah senja.

Di balik kebugarannya, ternyata tersimpan kebiasaan hidup sehat yang ia jalani sejak lama: rutin mengonsumsi jamu tradisional dan menjaga pola makan alami.

Salah satu anaknya, Ayamah, mengatakan bahwa sang ibu meracik sendiri jamunya dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah, seperti temulawak, konceh, kunyit, dan telur ayam kampung.

“Itu sudah sejak dulu beliau lakukan,” kata Ayamah kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2025).

Tak hanya jamu, Marhamah juga terbiasa mengonsumsi sayur mayur tanpa bahan penyedap atau pengawet. Pola makan alaminya tetap dijaga meski usia terus bertambah.

“Menu makanannya masih seperti yang dulu, masih alami. Jarang sekali yang memakai bahan pengawet atau penyedap rasa,” tambah Ayamah.

Selain menjaga asupan makanan dan minuman, Marhamah juga rutin membaca amalan yang diajarkan oleh kyai, terutama selepas Shalat Subuh dan Maghrib, sebagai bagian dari kebiasaan spiritualnya.

“Karena akan berangkat ke tanah suci, menunaikan ibadah haji, anak-anaknya meminta agar ibu lebih banyak istirahat,” ungkap Ayamah.

Mandiri di Usia Senja, Masih Turun ke Sawah

Ketika ditemui di kediamannya di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Marhamah tampak tengah melipat perlengkapan ibadah, seperti pakaian ihram dan mukena. Meski penglihatannya mulai menurun, ia tetap mandiri dan enggan merepotkan orang lain.

Gerakan tangannya yang sigap menunjukkan bahwa semangatnya masih kuat.

Perempuan kelahiran 1921 itu bahkan sempat memperlihatkan KTP elektronik miliknya yang berlaku seumur hidup.

Menurut Ayamah, sang ibu masih aktif dalam kegiatan sehari-hari dan sering bolak-balik ke sawah.

“Kan orang petani, Pak. Biasa ke sawah, setiap hari,” jelas Ayamah.

Biaya keberangkatan haji Marhamah sepenuhnya berasal dari hasil jerih payahnya sendiri, yakni dari usaha membuat genteng dan bertani, seperti menanam tembakau, kacang, dan singkong, dengan bantuan anggota keluarga.

“Hasil usaha membuat genteng, ada hasil bertani juga seperti menanam tembakau, kacang, singkong, dan lain-lain,” ujar Ayamah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *