
Kendari merasakan dampak pemadaman listrik yang terjadi dua malam berturut-turut, memicu keluhan dan ketidaknyamanan di tengah malam.
Pemadaman pertama terjadi pada Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 00:20 Wita dan baru pulih sekitar pukul 02:23 Wita.
Pemadaman berikutnya terjadi pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 00:37 Wita dan berlangsung hampir dua jam.
Rina, seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan ketidaknyamanannya akibat pemadaman tersebut.
“Kejadian ini sudah dua malam berturut-turut, baru padamnya terjadi tengah malam saat kita sedang tidur. Anak-anak kepanasan karena AC mati, terpaksa kipas-kipas pakai tangan,” keluhnya.
Rina juga menyayangkan kurangnya pemberitahuan dari PLN mengenai pemadaman listrik, yang membuatnya tidak dapat mempersiapkan lilin atau lampu darurat.
“Sebelumnya kan ada pengumuman dari PLN, sekarang tidak ada jadi kita gelap-gelapan dalam rumah,” tambahnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Hasyim, pemilik warung makan di Kendari.
Ia mengaku sangat terganggu dengan pemadaman listrik di malam hari.
“Jelas sangat terganggu, apalagi listrik padam cukup lama di tengah malam. Semua peralatan bergantung pada aliran listrik, dan biasanya pembeli di malam hari lumayan banyak,” tegas Hasyim.
Menanggapi keluhan tersebut, Munawir, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari, menjelaskan bahwa pemadaman listrik di sebagian wilayah Kendari disebabkan oleh cuaca ekstrem di sekitar Kolaka dan Kolaka Utara.
“Sambaran petir mengenai jaringan sehingga terputus aliran energi dari pembangkit. Namun, pembangkitan di Tenggara tidak ikut terganggu sehingga tidak padam seluruhnya,” ujarnya dalam rilis tertulis, Sabtu (3/5/2025).
Munawir juga mengacu pada informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, yang memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai guntur dan angin kencang di Sulawesi Tenggara selama periode 2-8 Mei 2025.
“Walaupun dalam kondisi cuaca buruk, personel kami di lapangan terus bersiaga untuk memastikan pasokan listrik pulih 100 persen, termasuk untuk tempat-tempat vital seperti rumah sakit, bandara, dan pelabuhan,” jelas Munawir.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengapresiasi pengertian dari pelanggan.
“Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada infrastruktur kelistrikan di jalur Kolaka–Wolo akibat cuaca ekstrem,” tutupnya.
Leave a Reply